Bangunan Sintung Park Dipertanyakan Anggota DPRD Loteng

15 Juni 2022 21:00

GenPI.co Ntb - Proyek Sintung Park yang berada di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah (Loteng) menyisakan banyak persoalan.

Pasalnya, proyek yang dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp 4,9 miliar tersebut tidak kunjung tuntas pengerjaannya.

Bahkan, informasinya puluhan tukang yang sempat bekerja dalam proyek itu belum diberikan upah. Tidak hanya itu, pedagang yang berada di sekitar Sintung Park juga dihutang dan belum dibayar.

BACA JUGA:  Gelombang Tinggi, BPBD Mataram Ingatkan Nelayan Tak Melaut

Anggota DPRD Kabupaten Loteng Daerah Pemilihan (Dapil) Jonggat - Pringgarata Andi Mardan mempertanyakan kejelasan proyek Sintung Park.

Pihaknya meminta kejelasan dari Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng terkait dengan kelanjutan proyek tersebut. Dia juga menilai selama ini Kepala Dispar Loteng apatis.

BACA JUGA:  Sintung Park Bermasalah, Komisi III Minta Pemutusan Kontrak

"Saya melihat dinas ini apatis. Sampaikan dong apa kendala yang dihadapi, progres pengerjaan sudah berapa persen dan kapan akan dilanjutkan," katanya, kepada GenPi.co NTB Rabu (15/6).

Ditegaskan bahwa jika proyek dengan DAK tersebut tidak dikerjakan dengan baik maka secara otomatis sudah mencoreng nama daerah.

BACA JUGA:  Proyek Sintung Park Diklaim Tak Ada Masalah

"Silahkan dinas terbuka dan sampaikan kepada masyarakat apa yang menjadi kendala," ujarnya.

Terlebih, tegas politisi Demokrat itu, hajat pembangunan Sintung Park ini untuk kemaslahatan orang banyak.

"Kasihan masyarakat, Sintung Park itu menjadi harapan mereka untuk bisa mandiri meningkatkan perekonomian. Janganlah dibiarkan terbengkalai seperti ini," ratapnya.

Andi menantang Dispar Loteng untuk turun ke lapangan sebagai bentuk keseriusan melanjutkan pekerjaan.

Pihaknya juga mendapat informasi bahwa terdapat puluhan tukang yang belum diberikan ongkos.

"Beberapa bulan lalu kami mendapat informasi sedikitnya 20 tukang belum dibayar. Untuk itu, kami minta dinas jelaskan semua persoalan yang terjadi, jangan diam seperti ini," kesalnya.

Salah seorang aktivis asal Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat Syamsul Bahri turut menyampaikan keprihatinannya terhadap beberapa masyarakat yang menjadi korban.

"Kami mendapat informasi bahwa tukang dan pedagang belum dibayar. Kasihan sekali mereka," ucapnya.

Untuk itu, Bahri mendorong dinas terkait untuk segera menyelesaikan semua persoalan yang ada.

Tidak hanya itu, pria yang juga Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Loteng itu mendorong dinas segera melanjutkan pekerjaannya.

Dia menceritakan, beberapa waktu lalu sempat mempertanyakan kelanjutan pekerjaan Sintung Park ke Dispar.

"Dari Dispar sendiri katanya akan menyelesaikan tahun ini. Kami pun masih menunggu perkembangan pengerjaannya," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dispar Loteng Lendek Jayadi enggan menanggapi kendati pertanyaan yang diajukan sudah dibaca dalam WhatsApp. Bahkan, saat ditelepon pun tidak merespon.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB