Sementara penentuan semuanya adalah Allah, penguasa semesta.
Dalam prosesi Tetulak, penyerahan diri disimbolkan dengan Sonsonan (bawaan di atas kepala).
Makna Sonsonan selain berserah diri, ialah manusia wajib bersyukur, bersedakah, dan berbagi kepada sesama.
Di Sonsonan ini, ada beberapa alat ritual seperti bubur puteq (bubur putih dan bubur abang (bubur merah).
Kedua bubur ini memiliki makna sebagai asal-usul manusia yang diawali dari perkawinan. Bubur putih adalah lambang bapak, bubur merah adalah lambang ibu.
Tradisi ini juga digelar untuk memohon dijauhkan dari mara bahaya.
Dua jenis bubur ini dihidangkan pada hari pertama. Di hari kedua, hidangan yang digunakan adalah serabi bekerem (berendam).
Ini lambang dari adanya janin di dalam perut (kehamilan) buah hasil perkawinan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News