"Untuk mewujudkan ini dibutuhkan sumbangsih pemerintah, dinas terkait dan lainnya," ujarnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan jemput bola dan mengumpulkan data terkait kasus yang menimpa anak.
Seperti halnya pernikahan dini, kekerasan terhadap anak, termasuk juga soal kekerasan seksual.
"Kami berharap di 2023, Lombok Tengah mendapat predikat kabupaten ramah anak," harapnya.
District Coordinator Lombok Area Program Power to You(th) Indonesia, Erna Wahyuningsih menyampaikan penjelasan detil terkait program tersebut.
Erna menjelaskan, target utama dari program ini adalah remaja perempuan dan perempuan muda berusia 12 – 24 tahun.
Harapannya, di 2025 nanti akan lebih banyak remaja perempuan dan perempuan muda (RPPM) dilibatkan.
Mereka dilibatkan, dalam pengambilan keputusan mengenai praktik berbahaya bagi kesehatan reproduksi perempuan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News