Tradisi Boteng Tunggul Warga Pringgasela Lombok Timur

Tradisi Boteng Tunggul Warga Pringgasela Lombok Timur - GenPI.co NTB
Tradisi Boteng Tunggul Warga Pringgasela Lombok Timur. (Foto : Humas Pemprov NTB)

Meski begitu, ada syarat khusus ketika akan mengibarkan dalam suatu kegiatan adat gawe desa.

Syaratnya mulai dari bambu harus diambil utuh, mulai dari bagian akar sampai ujungnya.

Kemudian, orang yang mengikatkan kain itu hanyalah pewaris tradisi.

Prosesi diiringi seni tradisional Sasak, yaitu Gendang Beleq dan kesenian Rantok.

Masyarakat Pringgasela, menganggap Tunggul adalah tenun Pringgasela di mana mereka sadar dilahirkan dengan tenun.

Tunggul ini, juga sering digunakan sebagai media pengobatan dengan memanjatkan doa dan salawat.

Tunggul terakhir kali dikibarkan pada 1979 silam, ketika pewaris dari kain ini menikah.

Sejak saat itu, masyarakat sudah tidak pernah melihat tunggul dikibarkan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya