Peran Kerbau dalam Tradisi Masyarakat Sasak

Peran Kerbau dalam Tradisi Masyarakat Sasak - GenPI.co NTB
Ratusan kerbau digiring ke tengah hutan untuk mencari makanan (Karang Taruna Pujut)

Tidak hanya itu, ketika ada pelanggaran adat, kerbau jadi syarat untuk membersihkan diri dari pelanggaran itu.

Pihak yang melanggar adat akan dilakukan ritual yang disebut Nyalamaq Dilauq dan Rebo Bontong Tetulak Tamperan.

Dalam pelaksanaan ritual, kepala kerbau yang dilarungkan ke laut, bukan sapi.

BACA JUGA:  Kisah Wali Nyatok Menyebarkan Islam di Pulau Lombok

Dahulu, para pengembala kerbau sudah punya jalur tersendiri dalam mengembala. Mereka sudah punya tempat menggembalakan kerbau lintas desa, kecamatan, bahkan kabupaten.

Di Pantai Kaliantan Lombok Timur sejatinya adalah ladang pengembalaan kerbau bagi warga selatan Lombok Timur dan Lombok Tengah.

BACA JUGA:  Gubernur NTB : Event Internasional Butuh Perhatian Serius

Hutan Sekaroh di kawasan itu merupakan jalur pengembalaan kerbau sejak lama. Kerbau biasa diinapkan di sana, terutama ketika pakan di kampung halaman terbatas.

Namun, belakangan ini beberapa lokasi di kawasan itu diberikan pengelolaan kepada investor untuk dijadikan pariwisata. Kerbau pun dapat dikatakan korban pariwisata dan pembangunan.(*)

BACA JUGA:  Ada Pohon Kurma Menuju Bandara, Begini Pesan Gubernur NTB

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya