Atas inisiatif yang dijalankan secara konsisten oleh Kelompok Dasawisma Pisang, berbagai manfaat sudah mulai terasa untuk warga secara keseluruhan.
Mulai dari manfaat secara ekonomi hingga kelestarian lingkungan sekitar. Pasalnya, area pemukiman yang sebelumnya lokasi penimbunan sampah di atas sungai itu sudah lagi tidak berbau sampah dan juga lebih nyaman. Dengan begitu, daya tarik warga lokal akan lingkungan mereka pun semakin meningkat.
Selain itu, produktivitas lingkungan pun semakin bertambah dan memberikan nilai ekologis bagi warga Sungai Pangeran. Alhasil, area yang dulu terbengkalai, kini sudah menjadi sarana edukasi, rekreasi, serta relaksasi bagi warga sekitar.
BACA JUGA: BRI dan Telkomsel Berkolaborasi Ciptakan Ekosistem Finansial dan Digital
Dengan kata lain, manfaat dari program BRInita yang dirasakan oleh warga Sungai Pangeran merupakan dampak dari menjalani hidup seimbang dengan alam. Tak hanya itu, hal tersebut juga menunjukkan bagaimana menjaga keseimbangan ekosistem dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana dapat memberikan manfaat yang cukup besar.
Urban farming yang sudah dijalankan sejak Mei 2023 ini dimulai dengan pembangunan fasilitas BRInita serta pemberian 200 benih lele untuk dibudidayakan.
BACA JUGA: BRI Taipei Memberi Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara
Kelompok Dasawisma Pisang juga sudah menghasilkan empat kali panen sayuran (bayam brasil, pakcoy, selada, bawang merah, sawi, cabai, dan kangkung), empat kali panen ikan lele, dan delapan produk olahan.
Kelompok Dasawisma Pisang pun telah melakukan panen sayur selama Juni hingga September 2023 sebesar 67,35 kilogram.
BACA JUGA: BRI Peduli Menyalurkan Bantuan kepada Korban Banjir di Sumatera Barat
Sedangkan untuk panen lele, Kelompok Dasawisma Pisang bisa melakukan panen mencapai 35 kilogram. Selain hasil secara ekonomis, program ini juga mendorong peningkatan keahlian bagi Kelompok Dasawisma Pisang dalam budidaya ikan lele dan hidroponik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News