BRI Satu-Satunya Perusahaan Indonesia yang Masuk Sustainability Yearbook Member dari S&P Global

BRI Satu-Satunya Perusahaan Indonesia yang Masuk Sustainability Yearbook Member dari S&P Global - GenPI.co NTB
PT Bank Rakyat Indonesia alias BRI (Persero) Tbk menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang masuk Sustainability Yearbook Member dari S&P Global. Foto: BRI

Peran BRI dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan telah dimulai bahkan sejak pertama kali BRI didirikan pada tahun 1895 sebagai pengelola kas masjid yang dapat memberikan layanan simpan pinjam bagi masyarakat desa.

Seiring perjalanannya, BRI berkembang menjadi bank yang fokus melayani nasabah UMKM di seluruh Indonesia.

Dimulai dengan penyaluran program BIMAS (Bimbingan Massal) pada tahun 1973 untuk memajukan sektor pertanian nasional, peluncuran produk pinjaman komersial Kupedes pada tahun 1985, hingga ditunjuk sebagai salah satu bank penyalur KUR pada tahun 2007.

BACA JUGA:  Ringankan Beban, BRI salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir Ijen Bondowoso

Di tahun 2021, BRI memperluas jangkauan inklusi keuangan dan literasi keuangan melalui pembentukan Holding Ultra Mikro, yaitu integrasi antara BRI, Pegadaian, dan PNM.

Saat ini, BRI tidak hanya fokus pada peningkatan inklusi keuangan, namun juga sudah fokus pada aspek lainnya, seperti lingkungan, demi mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ekonomi rendah emisi.

BACA JUGA:  Dukung Bisnis UMKM dengan Digital Payment, BRI Gandeng SRC

Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui penyaluran kredit kepada Kegiatan Usaha Berkelanjutan berdasarkan kriteria sesuai dengan POJK No.51 tahun 2017, yang di dalamnya termasuk sektor hijau dan UMKM.

Sampai dengan Desember 2022, tercatat BRI telah menyalurkan kredit kepada kegiatan usaha berkelanjutan sebesar Rp694,9 Triliun, atau setara dengan 67,5% dari total portofolio kredit BRI.

BACA JUGA:  Dorong Ekonomi Nelayan Labuan Bajo, BRI Peduli Salurkan Bantuan Mesin Kapal

Dalam hal perkreditan, BRI juga telah memiliki kebijakan kredit sub-sektor yang bertujuan untuk memitigasi risiko-risiko kredit yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola, yaitu sub-sektor kelapa sawit dan pulp & paper.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya