Dia pun menepis, alasannya keluar dari Perindo karena soal posisi di partai.
"Saya keluar karena tidak sesuai niat perjuangan yang berbicara partai inklusif dan anti politik identitas," urainya.
Soal komitmen dalam membesarkan partai, tentunya semua ingin sama-sama membesarkan partai.
"Begitu juga dengan saya, keliling se-NTB untuk konsolidasi pembentukan pengurus DPD dan kecamatan," bebernya.
Hal itu, kata dia, sebagai bentuk komitmen serta berjuang meloloskan Partai Perindo di verifikasi.
"Tapi apa balasan partai terhadap kami," singgungnya.
Sebagai manusia biasa, tentu dirinya juga bisa kecewa dengan cara DPP.
"Itulah yang mendasari kami keluar dan membakar baju dan KTA," ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News