Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,20%.
Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Kuartal III 2022, DPK BRI tercatat tumbuh positif menjadi Rp.1.139,77 triliun.
Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, yang mana secara year on year meningkat sebesar 10,22 persen.
BACA JUGA: Dorong Ekspor Nasional, BRI Wujudkan Kerja Sama dengan Indonesia Eximbank
Adapun proporsi CASA BRI konsolidasian tercatat 65,43 persen, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,60%.
Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap biaya dana (Cost of Fund) BRI secara konsolidasian yang terus turun menjadi sebesar 1,94 persen.
BACA JUGA: Portofolio ESG Memelesat, Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp 671,1 Triliun
Sunarso menjelaskan bahwa kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya BRI merespons krisis melalui transformasi BRIVolution 2.0 yang telah diterapkan sejak awal pandemi COVID-19.
“Melalui transformasi yang bertumpu pada aspek digital dan culture, BRI mampu menjadi perusahaan yang dapat meng-create social and economic values bagi seluruh stakeholder,” pungkasnya. (*)
BACA JUGA: BRI Jadi BUMN Dengan Kontribusi Dividen & Pajak Terbaik
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
