"Ada juga soal SK (surat keputusan) dan penunjukan. Itu saja," ucapnya.
Hidlir menegaskan, pihaknya tidak ada menerima fee proyek seperti yang tersebar dalam bentuk bukti transfer.
Dia juga menyangkal hal itu, dengan menyatakan status proyek fisik tersebut belum masuk pada tahap pengerjaan.
BACA JUGA: DAK Dikbud NTB Mulai, 1 Supplier Kerjakan 2 Sekolah
"Tidak ada seperti itu karena belum masuk pengerjaan, sekarang masih perencanaan," katanya.
Polda NTB mengusut dugaan fee proyek, di dinas dikbud berawal dari bukti transfer yang beredar di media sosial.
BACA JUGA: Ada Bukti, Ini Langkah Polda NTB Tangani DAK Dikbud
Meski tidak ada nominal, bukti transfer itu mengarah kepada salah seorang pejabat SMA di Mataram.
Proyek DAK itu antara lain, pembangunan ruang laboratorium kimia dan kelengkapan alat praktik senilai Rp 386 Juta.
BACA JUGA: Soal Dugaan Permainan DAK, Kelompok Ini Lapor ke Polda NTB
Kemudian laboratorium fisika Rp 372 juta, laboratorium biologi Rp 372 juta, dan perpustakaan Rp 236 juta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
