GenPI.co Ntb - Provinsi NTB memiliki tiga suku besar yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo. Bahasa khas yang dimiliki oleh masyarakat NTB ini patut diperkuat.
"Suku-suku kawasan Sunda Kecil tentu memiliki kekhasan idiom bahasa daerah yang membedakan dengan bahasa suku lain,” kata Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 Bambang Mei Finarwanto, Rabu (8/12)
Saat ini, kata dia, bahasa gaul kontemporer khas milenial bercampur dengan bahasa Indonesia. Muncul beragam kata yang terkesan kurang sopan.
BACA JUGA: Kalangan Milenial Minati Beasiswa NTB
“Ya, seperti istilah coy, cuz, btw, gagal paham, baper , gaess, jablay, dan banyak lagi,” ucapnya.
Kepala Litbang Mi6 Zainul Pahmi menambahkan, guna memperkuat dan memperkaya padanan bahasa Indonesia, perlu ada tradisi memasukkan istilah bahasa daerah dalam percakapan bahasa Indonesia.
BACA JUGA: Dinas Pendidikan Mataram Beri Dispensasi Tunda Semester Ganjil
“Supaya publik menjadi terbiasa. Awalnya memang aneh, namun lama-lama akan menjadi biasa,” katanya.
Sekretaris Mi6 Lalu Athari Fathullah menambahkan, istilah tertentu dengan Bahasa Sasak , Mbojo dan Samawa sudah saatnya digaungkan.
BACA JUGA: Dinas PUPR NTB Ikut Berperan dalam Kebangkitan Pariwisata
Bila perlu diadopsi menjadi bagian dari bahasa Indonesia untuk memperkuat rasa kebangsaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News