Sementara itu, Ketua KTK Pujut Sri Anom Putra Sanjaya mengapresiasi para pelatih dan pihak UNU NTB yang telah berkenan bekerjasama dan bermitra untuk melatih pemuda yang ada Kecamatan Pujut menjadi tenaga sport massage.
Selama dua hari ini, dia juga selalu mengikuti pelaksanaannya dan peserta menunjukkan kemampuan yang cukup signifikan.
Anom yakin, jika dilatih terus menerus selama 3 bulan maka para pemuda akan siap diterjunkan dalam event-event nasional, bahkan Internasional sesuai kebutuhan.
BACA JUGA: Jadi Komandan Lapangan MXGP, Dewan NTB Bakal Panggil Kadis PUPR
Menurutnya, saat ini Loteng dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan sport tourism. Tentu saja, tidak boleh jauh-jauh dari sport massage.
“Kami juga berharap dalam event-event lokal seperti futsal, sepakbola, lari maraton, dan lainnya nantinya harus di dampingi oleh tenaga sport massage dan metode rice touritis untuk mengantisipasi cidera,” ujarnya.
BACA JUGA: IJU Kritik Pemprov NTB yang Bermain Abu-abu di MXGP Samota
Sport massage juga nantinya akan menjadi spot wisata tambahan di Mandalika. Sudah semestinya Mandalika sebagai KEK yang tidak hanya dikenal sebagai kawasan destinasi Wisata nasional namun juga internasional yang memiliki spot wisata yang lengkap.
“Untuk itu, ini nantinya akan menjadi tambahan sehingga wisatawan yang membutuhkan sport massage bisa mereka temukan di Mandalika,” kata Anom yang juga Ketua RSI DPD Loteng.
BACA JUGA: Cegah PMK, Kota Mataram Kebagian 100 Dosis Vaksin
Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Loteng Dedet Zeltauzalam menyampaikan hal senada dengan Ketua KTK Pujut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News