“Kita justru sedang memberikan dorongan yang kuat kepada sdr. Mori Hanafi untuk bekerja all out dan sungguh-sungguh dalam memimpin dan mengembangkan dunia olahraga NTB," tandas HBK.
Karena itu, apa pun pendapat, persepsi, dan pikiran khalayak ramai tentang proses pergantian ini, yang pasti, kata HBK, keputusan tersebut sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi.
Sebab, pergantian tersebut adalah urusan internal Partai Gerindra, dan menjadi wewenang penuh pimpinan kolektif Partai di DPP Partai Gerindra.
BACA JUGA: Keras, Dua Kader Partai Gerindra Saling Tantang
"Yang saya pahami, terpilihnya sdr. Mori Hanafi sebagai Ketua Asprov PSSI NTB maupun Ketua KONI NTB itu karena kapasitas dirinya sebagai profesional yang sangat mencintai dunia olahraga. Tidak semata-mata karena jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB," ujar HBK.
Ditegaskan HBK, pergantian posisi jabatan dalam sebuah organisasi seperti halnya yang terjadi di Partai Gerindra pada saat ini adalah hal yang biasa. Hal tersebut juga memberi gambaran kepada publik bahwa setiap kader Partai memiliki peluang dan kesempatan yang sama dalam mengembangkan potensi dirinya.
BACA JUGA: Ini Target Partai Gerindra di Loteng untuk 2024
"Tidak ada yang istimewa. Apalagi yang diistimewakan. Sebab, ukurannya jelas yaitu profesionalisme, kinerja, dan kesetiaan," urainya.
Partai Gerinda bahkan akan terus mengembangkan proses kompetisi yang sehat sejalan dengan aktualisasi dirinya sebagai Partai modern. Sehingga tidak ada jaminan bagi siapapun untuk mengisi sebuah jabatan selamanya.
BACA JUGA: Cagub NTB dari Partai Gerindra Sudah Berkeliling di 2024 Titik
Dengan tingkat kedewasaan yang telah semakin matang, HBK yakin seluruh kader Partai akan mampu menyesuaikan dirinya dengan sangat cepat dalam menghadapi setiap dinamika yang timbul.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
