Anak Muda Ini Ingatkan, Digitalisasi Mengancam Tenaga Manusia

Anak Muda Ini Ingatkan, Digitalisasi Mengancam Tenaga Manusia - GenPI.co NTB
Rannya Agustyra Kristiono (kanan) bercengkrama dengan seorang anak di Lombok Tengah, Minggu (27/2). (Rannya For GenPI.co NTB)

Namun tantangan sesungguhnya akan dihadapi negara berkembang, mengingat pada saat tren automasi dan digitalisasi tersebut terjadi, negara berkembang justru sedang menghadapi era bonus demografi dimana penduduk usia produktif justru sedang mendominasi.

Karena itu, dara yang masih menempuh pendidikan di Brunell University London, Inggris ini mengajak seluruh generasi milenial NTB untuk menyiapkan diri.

“Era disrupsi ini tak bisa dihadapi dengan cara-cara konvensional,” tandas Rannya.

BACA JUGA:  HBK Terkejut Ratusan Anak Muda Tertarik Gabung ke LFC

Merujuk pada penelitian McKinsey Global Institute, diperkirakan pada tahun 2030, sedikitnya akan ada 375 juta jenis pekerjaan yang akan digantikan oleh mesin.

Rannya memastikan, dengan daya dukung kreativitas yang tinggi, usaha-usaha kecil dan menengah dan usaha-usaha yang bergerak di sektor pertanian akan tetap eksis, kendati tetap butuh penyesuaian dan adaptasi.

BACA JUGA:  Lombok FC Membuka Rekrutmen Pemain

“Kita harus memanfaatkan segala kesempatan yang kita punya. Kita nggak boleh putus asa. Apapun background kita, semua kita harus tetap semangat. Kesuksesan bisa dimiliki semua orang,” tandas Rannya.

Dalam sesi tanya jawab, mengemuka pula sejumlah hal. Antara lain tentang bagaimana generasi muda bisa tetap menjaga jati diri di tengah perkembangan informasi dan teknologi yang sangat pesat saat ini.

BACA JUGA:  Mantap, Lombok FC Bermitra dengan Mills Apparel

Rannya menekankan pentingnya generasi muda NTB untuk berpikiran terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya