"Sementara produksi telur lokal hanya 30-40 persen," katanya.
Pihaknya bekerja sama dengan Balai Karantina, untuk memastikan telur tersebut layak masuk pasar tradisional di Mataram.
"Kami akui tidak bisa pantau jika ada yang membawa ke kabupaten/kota lainnya," katanya. (ANTARA/*)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News