Melihat Maulid Adat Khas Bayan

17 Desember 2021 05:00

GenPI.co Ntb - Maulid Adat Bayan adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan masyarakat adat Bayan sebagai bentuk penghormatan terhadap Rasulullah.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan jadwal yang telah diatur.

Terdapat perhitungan tersendiri terkait perayaan Maulid di Lombok yang disebut Sareat.

BACA JUGA:  Salin Dede, Kelengkapan Adat Sorong Serah Aji Krame

Prosesi maulid adat dilaksanakan dua hari setelah ketetapan Kalender Islam Maulid Nabi tanggal 12 Rabiul Awal, tepatnya dimulai pada tanggal 14 hingga 15 Rabiul Awal.

Hari pertama adalah persiapan bahan makanan dan piranti upacara lain yang disebut kayu aiq.

BACA JUGA:  Melihat Ritual Adat Empas Menanga

Hari kedua diisi dengan doa dan makan bersama yang dipusatkan di Masjid Kuno Bayan.

Para pelaksananya terdiri dari warga Desa Loloan, Desa Anyar, Desa Sukadana, Desa Senaru, Karang Bajo dan Desa Bayan.

BACA JUGA:  Wabup Lotara Ingatkan Pentingnya Menjaga Lingkungan

Semua desa tersebut merupakan kesatuan wilayah adat yang disebut komunitas wilayah adat Bayan.

Pada pagi hari pertama, masyarakat Adat Bayan menuju Kampu desa Awal masyarakat untuk menyerahkan hasil bumi kepada Inan Menik.

Tanda syukur atas keberhasilan panen.

Masyarakat membersihkan balen unggun (tempat sekam/dedak) dan balen tempan (tempat alat penumbuk padi), serta membersihkan rantok (tempat menumbuk padi).

Prosesi dilanjutkan dengan membersihkan tempat Gendang Gerantung.

Ritual penyambutan dengan ngaturan lekes buaq (sirih dan pinang) sebagai tanda rangkaian acara Mulud Adat dimulai.

Sekitar waktu gugur kembang waru pada pukul 15.30, para wanita mulai menumbuk padi bersamaan mengikuti irama alat musik tempan yang terbuat dari bambu panjang. .

Malam hari diisi dengan kegiatan ngegelat, yaitu mendandani ruangan Masjid Kuno dengan simbol sarat makna sembari pemain gamelan memasuki masjid.

Pada hari kedua atau 15 Rabiul Awal, perempuan adat memulai kegiatan menampiq beras yaitu membersihkan beras.

Prosesi selanjutnya berjalan menuju mata air lokoq masan segah. Syaratan mencuci beras yaitu perempuan yang sedang suci  atau tidak haid.

Pada sore harinya, Praja Mulud atau para pemuda Adat yang telah didandani menyerupai dua pasang pengantin diiring bersama-sama dari rumah Pembekel Beleq Bat Orong atau Pemangku adat dari Bayan Barat menuju Masjid Kuno.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB