GenPI.co Ntb - Portir Indonesia Internasional menyoroti banjir yang terjadi di kawasan inti Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Organisasi konservasi kepedulian lingkungan secara global itu mengkritisi kajian ilmiah pembangunan IKN.
"Kalau sampai menyebabkan banjir, artinya kajian ilmiahnya omong kosong," kata Ketua Umum Portir Indonesia Internasional Maya Yuliana kepada GenPI.co NTB, Senin (20/3).
Menurut dia, membuka satu kawasan menjadi ibu kota negara menghabiskan lahan serapan hingga ribuan hektare.
"Pencegahannya agak susah karena pembangunan akan terus berlanjut," ujar Maya.
Maya menyebut IKN akan mengalami nasib seperti Jakarta yang menjadi langganan banjir ketika musim hujan.
Perempuan asal Lombok Tengah, NTB, itu mengatakan saat ini masuk periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda penurunan suhu udara 1,5 derajat celcius.
Menurut dia, kenaikan suhu udara dan permukaan laut membuat segala upaya pencegahan akan mengalami kegagalan.
"Perubahan iklim ini sulit disetop," terang Maya
Di sisi lain, pembangunan IKN dan pembangunan merata di daerah terus berjalan.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah meminimalkan pembangunan yang tidak perlu.
"Artinya, lebih menitikberatkan kepada perbaikan lingkungan secara besar-besaran," ungkap Maya. (*)