GenPI.co Ntb - Meski Lombok pernah dilanda gempa bumi magnitudo 7 pada 2018 silam, namun bangun rumah tradisional kokoh berdiri.
Salah satu rumah adat yang kokoh berdiri saat itu, ialah rumah adat Bayan di Kampung Adat Bayan, Lombok Utara.
Hal itu sekaligus menjadi pengingat, akan sejumlah kearifan budaya lokal yang berada di tanah Bumi Gora.
Kearifan lokal yang turun temurun, dan terbukti keampuhannya alias bukan hanya dongeng menjelang tidur.
Tokoh masyarakat Lombok Tengah, Lalu Sunting Mentas menyebut, ini kearifan lokal dalam bentuk konstruksi.
Warga Lombok secara umum, lanjutnya, sejak kecil sudah mengenal yang namanya rumah balai balak.
Dia menjelaskan, peran kearifan budaya lokal menghadapi mitigasi bencana ke depan sangat penting.
Karena konstruksi, rumah suku Sasak pada zaman dahulu memang dirancang tahan gempa.
Terbuat dari kayu dan bentuknya lancip, seperti rumah tani yang memiliki teras depan dan rumah balai balak.
Masyarakat dulu meyakini rumah mereka tahan gempa, hanya saja saat ini bahan bangunan tidak sekuat dulu.
"Sehingga wajar sering kebakaran," katanya.
Dia berharap, agar konstruksi bangunan tidak melupakan kearifan budaya lokal yang dikenal masyarakat zaman dulu.
"Sekarang banyak bangunan dibangun, tapi tidak tahan gempa. harus ada kearifan budaya lokal," tutupnya.(Antara)