Harmoni Warga Lombok Barat dalam Perang Topat

10 Desember 2022 15:00

GenPI.co Ntb - Warga Lombok Barat berbondong-bondong, mengikuti Perang Topat di Taman Pura Pujawali Lingsar, Kamis 8 Desember.

Tradisi tahunan yang digelar sejak nenek moyang itu, diikuti ribuan warga dan berlangsung meriah.

Sesuai namanya yakni Perang Topat, warga yang mengikuti kegiatan saling melempar ketupat.

Perang Topat sendiri, simbol perdamaian antara umat Muslim dan Hindu di Pulau Lombok.

Acara itu dilakukan pada sore hari, setiap bulan purnama ke tujuh dalam penanggalan Suku Sasak.

Perang Topat juga rangkaian, upacara pujawali yaitu upacara ungkapan rasa syukur umat manusia.

Di mana telah mendapatkan keselamatan, sekaligus memohon berkah kepada Sang Pencipta.

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menjelaskan, Perang Topat bukan perang sungguhan, melainkan tradisi masyarakat.

Dia mengatakan, tradisi ini melambangkan kedamaian masyarakat Lombok Barat saat mempraktekkan keberagaman.

Warga yang memeluk agama Islam, dan Hindu menyatu tanpa ada gesekan dan konfrontasi hingga sekarang.

"Didasari kebersamaan serta nilai sepenanggungan. Ini sangat hidup di Kabupaten Lombok Barat," kata Fauzan.

Fauzan mengatakan, acara ini juga untuk meningkatkan kaloborasi warga Sasak Lombok dan Bali di Lombok Barat.

Sehingga nilai kebersamaan tersebut, bisa terjalin dengan menjunjung tinggi nilai perbedaan.

"Ini merupakan warisan dari leluhur kita bersama untuk bersikap damai menerima perbedaan," ucapnya. (mcr38/jpnn)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB