Laba BRI Tumbuh 106,4% Berkat Transformasi Berkelanjutan

21 November 2022 20:19

GenPI.co Ntb - Keputusan PT Bank Rakyat Indonesia alias BRI (Persero) Tbk menerapkan transformasi berkelanjutan sangat tepat.

Strategi itu berhasil meningkatkan laba BRI sangat signifikan pada kuartal ketiga 2022.

BRI sendiri sudah menerapkan transformasi dalam cetak biru BRIvolution 2.0 sejak awal pandemi.

BACA JUGA:  Jadi Ladang Cuan, Nasabah Ungkap Manfaat BRI Menanam

Dengan strategi itu, BRI sukses mencatatkan laba bersih hingga Rp 39,31 triliun atau tumbuh triple digit 106,4 persen year on year (YoY) dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan transformasi berkelanjutan yang ditempuh menjadikan BRI menjadi lebih efisien sekaligus makin fokus pada sektor UMKM sebagai backbone utama bisnis perseroan.

BACA JUGA:  Sinergi BRI dan Kemenkop UKM bawa UMKM Lokal Tampil di G20

Sunarso optimistis BRI dapat terus tumbuh dan smakin tangguh dalam melihat peluang serta tantangan bisnis ke depan.

“BRI menatap akhir tahun 2022 serta menyambut tahun 2023 tetap dengan optimisme yang tinggi, tetapi dengan kewaspadaan yang tinggi pula,” kata dia.

BACA JUGA:  Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi

Dia menjelaskan BRI tetap optimistis, tetapi tidak terlena. Itu artinya BRI tetap bersikap waspada.

“Oleh karena itu, BRI akan terus melakukan transformasi yang berkelanjutan untuk mempertahankan kinerja yang prominen dan dapat terus tumbuh secara sehat dan makin tangguh,” ucapnya.

Sunarso berbicara komitmen BRI dalam menumbuhkembangkan UMKM makin meningkat. Hal itu tampak dari portofolio kredit UMKM BRI yang mencapai 84% dari total kredit.

Kredit sektor UMKM yang dikucurkan perseroan pada kuartal III-2022 mencapai sebesar Rp 935,86 triliun atau tumbuh 9,83% YoY.

Adapun total kredit BRI secara konsolidasian mencapai RpRp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92%.

Dengan pertumbuhan kredit yang positif, aset BRI Group mampu meningkat 4% YoY menjadi Rp 1.684,6 triliun pada kuartal III-2022. Hal ini diimbangi dengan kinerja yang prominen dan dapat terus tumbuh secara sehat melalui manajemen risiko yang baik sebagaimana tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang berada di level 3,09%.

“Komitmen BRI untuk terus memperbesar porsi pembiayaan kepada segmen UMKM merupakan bukti nyata bahwa BRI untuk terus mendorong pemulihan dan pertumbuhan perekonomian nasional dan peran aktif BRI dengan memberdayakan dan mendorong UMKM untuk terus tumbuh, maka akan membuka dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat 97% lapangan pekerjaan disediakan oleh segmen UMKM,” tegasnya.

Kinerja positif yang dituai perseroan dari transformasi berkelanjutan lainnya adalah terkait dengan efisiensi bisnis. Hal ini dibuktikan dengan proporsi Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI yang semakin didominasi oleh dana murah (CASA).

Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh positif menjadi Rp 1.139,77 triliun dan dari jumlah dana tersebut, porsi CASA telah mencapai 65,43% atau meningkat 10,22%.

Kemampuan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA berdampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan perseroan, hal tersebut tercermin dari beban bunga yang tercatat menurun 9,12% secara yoy. Selain itu, cost of fund atau biaya dana BRI secara konsolidasian terus menurun menjadi 1,94% atau terendah sepanjang sejarah BRI.

“Sesungguhnya kunci dari capaian laba ini adalah kita berhasil mentransformasi liabilities kita sehingga bisa menurunkan biaya dana. Yang kedua adalah kita mentransformasi proses bisnis kita melalui digitalisasi, sehingga menurunkan biaya overhead,” ungkapnya

Digitalisasi turut menjadi motor penggerak efisiensi dalam transformasi BRI.

Melalui digitalisasi proses bisnis yang dituangkan dalam strategi hybrid bank, BRI mampu menekan operational cost serta menjangkau lebih banyak masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan formal. (*)

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB