GenPI.co Ntb - Permainan tradisional anak suku Sasak, Kideng sangat populer pada era 80-an hingga 90-an.
Kideng merupakan permainan, yang diadaptasi dari kampung Lengkok Buaq, Desa Sakra, Lombok Timur.
Dikutip dari disbudpar NTB, permainan ini mungkin familiar di daerah lain, hanya berbeda penamaan dan penyebutan.
Kideng diartikan, mencari sesuatu dengan berhati-hati atau kata lain bermain dengan cara berfikir.
Cara bermain Kideng sederhana, yaitu seorang ditutup matanya menggunakan selembar kain.
Kemudian diminta untuk menebak orang, yang sedang bergandengan membentuk lingkaran.
Kideng memungkinkan, ada hubungannya dengan kata Kidung yang berarti menenangkan pikiran.
Sebab dalam permainan ini, pihak yang ditutup matanya harus bisa menebak dengan tepat.
Sehingga harus berpikir, mencari dengan tenang sambil mengingat-ingat.
Sambil menyanyikan lagu 'kidung' hingga berakhirnya lagu, mereka bersamaan duduk berjongkok.
Dengan berjalan melingkar, sudah terjadi perubahan posisi dari posisi pertama, sehingga tidak mudah ditebak.
Selanjutnya, yang ditutup matanya, mulai mendekati salah seorang pemain dan meraba-raba.
Tujuannya ilaha mengenal siapa yang sedang ditebak. Sampai di sini situasi sangat hening.(*)