Cermin Gotong Royong dalam Tradisi Ran di Lombok

16 September 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Gotong royong bagi masyarakat suku Sasak, sejak dahulu selalu tercermin hampir di setiap semua aktivitas.

Salah satu cara merawat gotong royong itu, ialah dengan tradisi Ran atau tukang masak saat ada acara.

Tradisi Ran hingga saat ini, terjaga kuat dalam setiap hajatan seperti perkawinan, syukuran dan lain-lain.

BACA JUGA:  Adu Keseimbangan Makna dari Pelagak Jengku

Melansir dari majelisadatsasak.org, tradisi ini ialah saat para tetangga memberi bantuan untuk suatu acara.

Para chef lokal atau Ran tersebut, dipilih dari orang-orang yang diakui keahliannya dalam memasak.

BACA JUGA:  Tari Tandang Mendet, Cara Warga Sembalun Bersyukur

Ran adalah, orang yang menguasai ilmu masakan tradisional Sasak seperti ares, sayur nangke, gedang.

Kemudian gulai daging, rawon, pelalah daging dan lain sebagainya.

BACA JUGA:  Ritual Empas Menanga, Cara Warga Lombok Utara Bersyukur

Terdapat etika, saat meminta bantuan pada Ran yakni dengan mendatangi rumah Ran beberapa hari sebelum hajatan.

Pada saat mengunjungi Ran itu, sang pemilik hajat juga membawa beras dan salawat kepada Ran.

Demikian setelah selesai acara, pemilik hajat kembali memberikan salawat serta beras atau gula kepada Ran.

Pemberian tersebut, tida dimaknai sebagai suatu hubungan komersil.

Pemberian itu, merupakan suatu tanda terima kasih serta tanda hubungan harmonis dalam masyarakat.

Ran bisa terdiri dari sekelompok perempuan. Namun tidak jarang juga ada Ran laki-laki.

Para Ran, berbagi tugas yakni bertanggung jawab pada satu atau beberapa jenis masakan.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB