Tari Tandang Mendet, Cara Warga Sembalun Bersyukur

14 September 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Tari Tandang Mendet, adalah satu tarian tradisional peninggalan dari leluhur di Pulau Lombok.

Tarian ini, dipentaskan warga Desa Sembalun, Lombok Timur dalam setiap upacara adat Ngayu-ayu.

Dikutip dari majelisadatsasak.org, kesenian ini syarat nilai sakral, makna, misteri dan filosofi.

Warga percaya, jika tarian ini tak dipentaskan lama, maka bisa mendatangkan malapetaka di desanya.

Tarian ini merupakan, ungkapan rasa syukur atas keberhasilan mempertahankan padi dari serangan hama.

Upacara adat Ngayu-ngayu sendiri, digelar warga Sembalun sekali dalam waktu 3 tahun.

Pada 1428, digelar tarian rasa syukur oleh Pembekel kemudian dinamakan "Tarian Tandang Mendet".

Pertunjukan tarian Tandang Mendet, biasanya diperagakan tujuh laki-laki, dengan Masing-masing membawa tombak.

Tujuh orang penari ini, melambangkan tujuh pasang suami istri yang pertama tinggal di Desa Sembalun Bumbang.

Sisi uniknya, penari Tandang Mendet harus berasal dari keturunan dari tujuh pasangan suami istri itu.

Berbeda dengan tarian Sasak lain, penari Tari Mendet ini tidak merias wajah mereka.

Artinya, penari Tandang Mendet memainkan tarian ini dalam keadaan wajah bersih.

Ini karena tujuan tarian ini, adalah untuk bersyukur dihadapan Tuhan yang maha kuasa.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB