Filosofi Sosial dari Sorong Serah Aji Krame di Lombok

09 September 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Salah satu tradisi dalam pernikahan di suku Sasak, Lombok ialah prosesi Sorong Serah Aji Krame.

Tradisi ini, adalah kesepakatan para pemimpin leluhur dari kerajaan Selaparang, Bayan, Pejanggik dan Pujut.

Sorong Serah Aji Krame, merupakan penataan sosial bernilai mendalam dan mendasar bagi kehidupan manusia.

Dilansir dari Majelis Adat Sasak, Sorong Serah Aji Krame memiliki filosifi simbol persaksian tentang derajat kemartabatan.

Dari kata, tradisi memiliki arti Sorong-serah (persaksian), Aji (derajat atau nilai), dan Krame (kemartabatan).

Terlahir menjadi dewasa, menikah, memasuki usia tua dan meninggal merupakan tahapan manusia.

Setiap tahap ini, dirayakan setiap suku di manapun berada dengan cara berbeda beda.

Selain itu, Sorong Serah Aji Krame merupakan karya puncak pemimpin Sasak dalam kehidupan.

Khususnya penataan sistem sosial masyarakat, dengan pintu masuk yaitu pernikahan.

Secara harfiah, Sorong Serah Aji Krame bermakna persaksian tentang derajat kemartabatan.

Sorong Serah Aji Krame, tuntunan berperilaku bagi setiap orang Sasak yang baru memasuki jenjang berumah tangga.

Tradisi ini, di desain dengan seksama sebagai sebuah acara meletakan pondasi nilai agama.

Proses ini merujuk kepada nilai agama, dalam konteks syariat, tarekat, hakekat, bahkan sampai tingkat marifat.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB