Makna Bisa Menenun Baru Menikah di Sukarara Lombok Tengah

07 September 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, konon pantangan menikah bagi gadis yang belum bisa menenun.

Desa ini dikenal, sebagai salah satu pusat tenun. Sekali setahun, digelar festival tenun diikuti ribuan peserta.

Sejak turun temurun, anak di desa ini diajarkan menenun sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Ketika beranjak remaja, sebagian besar perempuan di desa ini fasih menenun dengan berbagai motif.

Perihal pantangan itu, mendapat penjelasan dari Ketua Lembaga Adat Desa Sukarara, Mamiq Kandar.

Mamiq Kandar mengatakan, pantangan menikah bagi gadis yang belum bisa menenun bukanlah adat atau tradisi.

"Hal itu semacam imbauan atau saran agar para gadis saat berumah tangga mandiri," katanya kepada GenPI NTB, belum lama ini.

Saran untuk tidak menikah, sebelum bisa menenun juga bertujuan agar gadis tidak menikah di bawah umur.

Artinya, para leluhur saat itu menyarankan gadis yang hendak menikah betul-betul siap berumah tangga.

"Terutama harus bisa memasak, mencuci, bertani dan lainnya," ujarnya.

Sebelum era 2000-an, pantangan menikah sebelum bisa menenun banyak dijalankan para gadis.

Namun, seiring perkembangan zaman banyak anak perempuan di Desa Sukarara tidak bisa menenun.

Hal ini disebabkan, disibukkan berbagai teknologi dan menuntut ilmu hingga perguruan tinggi.(*)

Redaktur: Zainal Abidin Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB