Mengenal Dokar, Transportasi Tradisional di Lombok

06 September 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Salah satu peninggalan leluhur di Pulau Lombok, yang masih ada sampai saat ini ialah cidomo.

Cidomo atau bahasa Sasak disebut Dokar, merupakan alat transportasi klasik yang masih dijaga.

Transportasi ini dikenal bebas polusi, sehingga wajar menjadi alat angkut utama di Gili Trawangan.

Meski terjaga, namun perlahan keberadaannya di jalan-jalan utama maupun pedesaan semakin berkurang.

Kendaraan yang ditarik kuda ini, umumnya diperuntukkan mengangkut maksimal enam orang.

Namun, transportasi ini juga kerap digunakan mengangkut barang seperti, gabah padi, kayu dan lainnya.

Orang yang mengendalikan cidomo, disebut kusir. Seorang kusir harus sigap, memegang dua tali atau disebut les.

Kuda ini diarahkan oleh kusir, lewat les. JIka ingin behenti, maka kusir harus menarik lesnya perlahan.

Jika ditarik terlalu kencang, kuda akan mundur. Begitu juga, jika ingin belok maka harus menarik salah satu les.

Meski hewan ini, dikenal memiliki tenaga yang kuat, namun harus juga diperhatikan waktu makan istirahatnya.

Biasanya, kuda dipakai dari pagi sampai siang agar stamina tetap terjaga.

Untuk menjaga kondisi, kuda harus rajin dimandikan dan diberikan makanan minimal 3 kali sehari.

Makanan hewan ini, bisa berupa rumput dicampur dedak dan diberikan air secukupnya.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB