Mengenal Ritual Adat Nede Embung Puntik di Loteng

19 Agustus 2022 06:00

GenPI.co Ntb - Salah satu makam di Desa Sengkerang, Praya Timur, Lombok Tengah, menjadi langganan para peziarah.

Makam itu, merupakan makam seorang ulama penyebar Islam di Lombok bernama Denek Mas Suryadiningrat.

Memiliki luas kurang lebih 4 are, makam tersebut dikenal dengan nama Kemaliq Embung Puntik.

Denek Mas Suryadiningrat sendiri, diperkirakan menyebarkan Islam di Lombok sejak 1717 masehi.

Saat ini, Makam itu sudah ditetapkan sebagai cagar budaya dan telah diakui Dinas Pariwisata.

Makam ini pun, sering menjadi lokasi digelarnya ritual adat.

Ribuan masyarakat, sering berziarah dan menggelar ritual adat di makam tersebut.

Demikian tutur, Juru Pelihara Makam, Lalu Jasmawadi, yang juga generasi ke-13 Denek Mas Suryadiningrat.

Ritual adat bernama Nede Embung Puntik itu, digelar setiap bulan ketujuh tanggalan Sasak.

Tepatnya, setiap Senin pada November. Pada ritual itu, masyarakat membawa hasil bumi dan berdoa minta berkah.

"Setiap bulan ketujuh tanggalan Sasak atau setiap Senin di November," katanya, Rabu (17/8/2022).

Ritual adat ini, telah turun temurun. Diyakini, jika tidak menggelar ritual mendapatkan malapetaka.

Pada November, ritual berlangsung empat kali yang digelar setiap Senin.

Masyarakat mengunjungi makam, dan berdoa sebagai ucapan syukur dan meminta berkah Allah SWT.

Selain pada November, ritual adat biasanya juga digelar pada akhir Februari.(*)

Redaktur: Zainal Abidin Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB