Filosofi dari Bale Jajar, Rumah Adat Suku Sasak

18 Agustus 2022 06:00

GenPI.co Ntb - Bale adat atau rumah adat suku Sasak, masih kokoh berdiri sampai saat ini di Desa Sade, Lombok Tengah (Loteng).

Salah satunya, ialah Bale Jajar. Rumah adat ini, adalah tempat tinggal warga dengan ekonomi menengah ke atas.

Rumah tersebut, desainnya memiliki dua delam bale dan satu serambi yang disebut sesangkok.

BACA JUGA:  Keunikan Tradisi Pelontak dan Pelengkak di NTB

Tak hanya itu, bale ini memiliki sambi yang berguna untuk menyimpan bahan makanan dan lainnya.

Bahan untuk pembuatan Bale Jajar ini, sama dengan yang lain yakni memanfaatkan material jerami.

BACA JUGA:  Uma Lengge Bangunan Khas Suku Mbojo Bima

Bale Sejajar sendiri bagian depan, dilengkapi sekepat dan di belakang dilengkapi sekenam.

Makna dari Sekepat ialah, masyarakat Sasak tidak mau menerima sembarangan orang masuk ke dalam rumah.

BACA JUGA:  Filosofi Batik Sasambo, Kerukunan dan Kebersamaan

Atas dasar itulah, dibuat saung atau berugak yang berdiri terpisah dari rumah tinggal.

Diberi nama berugak Sekepat karena ada empat tiang sebagai pondasi dan modelnya panggung.

Sementara Sekenam sendiri ialah tempat berkumpul keluarga dan kegiatan belajar mengajar.

Bentuknya mirip dengan sekepat, hanya saja ada enam tiang yang menjadi pondasi bangunan.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB