GenPI.co Ntb - Membayangkan dua orang saling pukul dengan menggunakan tongkat. Tentu ngeri.
Inilah Karaci, seni keberanian dari Tana Samawa (sebutan Sumbawa). Mengutip dari keterangan website Pemkab Sumbawa seni permainan ini sudah berlangsung ratusan tahun.
Karaci merupakan hiburan bagi para raja-raja di Sumbawa. Menghadirkan petarung-petarung handal.
Karaci terdiri dari dua orang dewasa suku Samawa, seorang wasit pemisah, dan sandro (dukun) yang bertugas mengobati luka petarung Karaci.
Para petarung menggunakan tongkat yang disebut sesambu. Sebagai pelindung mereka memakai perisai yang terbuat dari kulit kambing atau kerbau yang disebut Empar.
Pertarungan ini diiringi dengan gerak tari. Petarung memulai Karaci sambil berbalas pantun.
Saling berbalas pantun untuk mencari lawan bertarung.
Setelah menemukan lawan, para petarung akan saling pukul untuk menentukan pemenang.
Tidak hanya saling pukul dan menahan pukulan lawan. Makna dibalik permainan Karaci memiliki sifat keberanian, kejantanan, dan kekebalan.
Karaci mengajarkan kaum lelaki Suku Samawa berani mempertahankan bumi Sumbawa dari orang yang ingin menghancurkannya.
Inilah awal mula karaci tersebar di masyarakat Sumbawa hingga akhirnya menjadi tradisi yang merakyat hingga kini.(*)