GenPI.co Ntb - Selama ini masyarakat Lombok memahami dan mengenal Bayan sebagai salah satu pusat peradaban tertua di Lombok.
Banyak budaya dan seni tradisi hasil lokal jenius leluhur yang masih dilakoni di ujung timur Kabupaten Lombok Utara. Tetap dijaga dan dirawat oleh generasi saat ini.
Salah satu kesenian tradisional yang tetap terjaga adalag Seruling Dewa. Seruling ini ditiup saat musim kemarau melanda.
Tiupan Seruling Dewa ini diyakini masyarakat adat Bayan mampu menurunkan air dari langit, untuk memberikan babak kehidupan yang baru di atas bumi.
Kesenian ini lahir ketika wilayah Bayan dilanda musim kemarau yang berkepanjangan.
Karena tak ada satu pun tanaman yang bisa tumbuh dan berkembang, otomatis mempengaruhi siklus kehidupan disana.
Setelah itu para tetua di Bayan mendapat petunjuk. Dibuatlah seruling. Ketika seruling ini ditiup, rintik hujan pun turun.
Alat musik tiup ini memiliki filosofi mendasar dan mulia. Seruling ini menggambarkan wujud manusia.
Bila seruling ini tidak diberikan hembusan nafas, maka tidak akan menghasilkan nada-nada indah.
Begitu juga dengan manusia, bila raga tanpa atma atau roh, tentu tidak akan ada kehidupan.