Tiupan Seruling Dewa Bikin Hujan Turun

06 Desember 2021 06:30

GenPI.co Ntb - Selama ini masyarakat Lombok memahami dan mengenal Bayan sebagai salah satu pusat peradaban tertua di Lombok.

Banyak budaya dan seni tradisi hasil lokal jenius leluhur yang masih dilakoni di ujung timur Kabupaten Lombok Utara. Tetap dijaga dan dirawat oleh generasi saat ini.

Salah satu kesenian tradisional yang tetap terjaga adalag Seruling Dewa. Seruling ini ditiup saat musim kemarau melanda.

BACA JUGA:  Pemprov NTB Dorong Event Surfing Internasional di Lakey

Tiupan Seruling Dewa ini diyakini masyarakat adat Bayan mampu menurunkan air dari langit, untuk memberikan babak kehidupan yang baru di atas bumi.

Kesenian ini lahir ketika wilayah Bayan dilanda musim kemarau yang berkepanjangan.

BACA JUGA:  Tempat Nongkrong Asyik Jika Liburan ke Lombok Utara

Karena tak ada satu pun tanaman yang bisa tumbuh dan berkembang, otomatis mempengaruhi siklus kehidupan disana.

Setelah itu para tetua di Bayan mendapat petunjuk. Dibuatlah seruling. Ketika seruling ini ditiup, rintik hujan pun turun.

BACA JUGA:  Petani Sembalun Mau Pindah ke Lombok Utara. Kenapa ?

Alat musik tiup ini memiliki filosofi mendasar dan mulia. Seruling ini menggambarkan wujud manusia.

Bila seruling ini tidak diberikan hembusan nafas, maka tidak akan menghasilkan nada-nada indah.

Begitu juga dengan manusia, bila raga tanpa atma atau roh, tentu tidak akan ada kehidupan.

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB