GenPI.co Ntb - Dua kali lebaran Idul Fitri di Kota Mataram tak ada kegiatan yang melibatkan banyak orang. Berbeda dengan malam takbiran lebaran idul Fitri tahun ini, masyarakat dengan gegap gempita dapat menikmati pawai malam lebaran.
Seperti tradisi-tradisi lebaran sebelum Covid-19, masyarakat berkeliling dengan membawa beragam hiasan. Dan tentu palig mencolok adalah replika masjid indah nan cantik yang mengiringi rombongan.
Namun, warga mengikuti aturan yang disampaikan oleh pemerintah supaya menggelar pawai takbiran di lingkungan atau wilayah masing-masing. Tidak ada pemusatan pawai di tengah kota.
"Alhamdulillah, yang penting ramai dulu. Kegembiraan yang hilang karena pandemi," kata warga Kota Mataram Imam Sofian, Minggu (1/5) malam.
Imam mengakui, sukacita masyarakat begitu terasa. Hal tersebut dia saksikan dari beragam penjuru menikmati pawai lebaran. Membawa miniatur masjid yang kreatif.
"Bedanya keramaiannya sekarang menyebar di wilayah masing-masing tidak terpusat," sambungnya.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini pun kagum dengan semangat warga untuk memeriahkan malam takbiran. Mereka menyapkan berbagai asesoris yang membuat pawai terlihat meriah.
"Keren-keren miniatur masjidnya. Begitu juga lampionnya," imbuhnya.
Dalam pawai takbiran, kata Imam, warga tampak taat dengan protokol kesehatan. Mereka tetap menggunakan masker.
"Menunjukkan masyarakat mengikuti regulasi yang ditetapkan," imbuhnya.(*)