Tabako, Kearifan Lokal di Pinggir Sungai Jangkuk

05 Desember 2021 13:00

GenPI.co Ntb - Dahulu di kawasan ini kumuh. Penuh ilalang dan sampah. Sekarang disulap menjadi kawasan yang nyaman untuk bermain ataupun berdiskusi.

Warga di Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan mengenalnya dengan Tabako atau Taman Bako. Kawasan ini adalah Ruang Terbuka Hijau di pinggir Sungai Jangkuk.

Program Kotaku dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2020 yang menyulap wilayah pinggir sungai menjadi tertata. Oleh komunitas masyarakat, fungsi taman ini akan dimaksimalkan.

BACA JUGA:  Tari Rudat, Kesenian Lombok yang Hampir Punah

Salah satu pentolan pecinta lingkungan, Zia Helmi mengatakan, komunitas yang mengajukan pembangunan kawasan pinggir sungai ini ke pusat. Permintaan saat itu hanya ingin kearifan lokal terjaga.

“Desain maupun yang mengerjakan kami tidak tahu. Pokoknya permintaan harus khas daerah,” katanya, Minggu (5/12).

BACA JUGA:  Jelang Nataru, Stok Bahan Pokok di Kota Mataram Aman

Helmi melanjutkan, itulah kemudian yang membuat bangunan-bangunan di Tabako kental dengan gaya Rumah Lumbung. Karakter kearifan lokal ini pun seolah menjadi sarana sosialisasi kepada pengunjung.

“Anak-anak muda yang datang bertanya. Akhirnya mereka tahu, oh ini rumah khas Suku Sasak,” terangnya.

Ayah dua putra ini menambahkan, ke depan ia mempersiapkan Tabako ini tak hanya menampilkan kearifan lokal dari sisi bangunan. Sejumlah kesenian dan budaya lokal digelar di Tabako.

“Diskusi dan kumpul-kumpul sudah mulai. Nanti saya maunya Rudat latihan disini, tari-tarian khas latihan disini,” imbuhnya.

Ia menegaskan, seni dan budaya lokal khas Suku Sasak patut dilestarikan. Hanya saja, perlu kemasan yang lebih kekinian. Supaya generasi milenial tertarik.

“Jangan kaku, supaya mereka itu merasakan menghargai seni dan budaya dengan cara mereka,” tutupnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB