Wura Bongi Monca, Tarian untuk Remaja Putri

23 Maret 2022 00:00

GenPI.co Ntb - Tari Wura Bongi Monca adalah tarian yang berasal dari daerah Bima.

Tari Wura Bongi Monca merupakan tarian yang diciptakan oleh Siti Maryam
Salahuddin pada tahun 1968.

Tari Wura Bongi Monca dikategorikan sebagai tarian tradisi Bima yang ditarikan oleh remaja putri.

BACA JUGA:  Lima Pilar STBM di Kabupaten Bima Harus Segera Dituntaskan

Tari Wura Bongi Monca masuk dalam jenis tarian mpa’a na’e atau tarian untuk remaja putri yang berumur
14 tahun sampai mereka belum nikah.

Tari Wura Bongi Monca memiliki tiga kata yang mempunyai tiga arti, Wura yang berarti menabur, Bongi yang berarti Beras
sedangkan Monca memiliki arti Kuning.

BACA JUGA:  Berikan Edukasi Perbankan, SMKN 1 Kota Bima Miliki Bank Mini

Jadi tari Wura Bongi Monca adalah tari menabur beras kuning yang ditarikan oleh remaja putri pada saat upacara
penyambutan tamu.

Sebelum diciptakan tari ini, Wura Bongi Monca merupakan kebiasaan bagi masyarakat Bima pada saat menyambut tamu, kiri loko dan peta kapanca, pada masa kesultanan tradisi menyambut tamu dilakukan dengan cara Wura Bongi Monca oleh para gadis remaja yang merupakan keluarga dari Sultan.

BACA JUGA:  Dua Bank Sampah di Kabupaten Bima Dinilai Berhasil

Proses tersebut dilakukan dengan cara berdiri secara berjejer di depan pintu masuk Istana sambil Wura Bongi Monca kepada para tamu.

Dengan melihat kebiasaan atau adat istiadat masyarakat Bima, Siti Maryam yang merupakan puteri dari Sultan R.
Salahuddin mempunyai ide menciptakan suatu tarian untuk upacara penyambutan tamu, supaya tamu yang datang dapat mengenal kebudayaan Bima.

Bagi masyarakat tarian ini juga dipertunjukkan di upacara pernikahan dan acara-acara besar yang di adakan oleh pemerintah kota Bima. Fungsi tari Wura Bongi Monca adalah sebagai tarian untuk upacara penyambutan tamu. Baik itu tamu dari luar daerah ataupun tamu penting yang ada di daerah Bima sendiri.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB