Begini Sejarah Wayang Sasak di Lombok

06 Februari 2022 11:00

GenPI.co Ntb - Wayang Kulit Sasak adalah Wayang kulit yang berkembang di Lombok yang pada dasarnya mengambil cerita Menak yang ceritanya bersumber dari Cerita Amir Hamzah yaitu paman Nabi Muhammad SAW.

Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui di sejumlah daerah di NTB.

Mengutip dari laman Majelis Adat Sasak disebutkan, wayang adalah salah satu bentuk seni pertunjukan yang ada di Gumi Sasak, sebutan lain Pulau Lombok, sebagaimana daerah lain di Nusantara.

BACA JUGA:  Jempol, Ada Event Budaya Maramaikan MotoGP

Mengenai permulaan wayang di Lombok, tak seorang pun di zaman ini yang dapat mengetahui dengan pasti kapan tepat pertama kali wayang masuk di Gumi Sasak.

Sampai kini tidak dijumpai literatur tertulis yang menceritakan mengenai wayang sasak.

BACA JUGA:  Mengenal Budaya Bereqe Warga Sikur

Menurut riwayat, menjelang kedatangan Islam di Lombok pernah terjadi musim pacakelik yang panjang yaitu selama tujuh tahun.

Tanah menjadi kering dan rakyat menderita kelaparan.

BACA JUGA:  Pemkab Lombok Tengah Siapkan Atraksi Budaya di Bau Nyale 2022

Hasil musyawarah para raja di Lombok kala itu memutuskan untuk mengutus Datu Perigi untuk pergi bertapa ke Gunung Rinjani memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dalam pertapaan itu Datu Perigi didatangi seorang berjubah putih yang bersedia membantu mencarikan jalan keluar mengatasi musim sulit yang dialami rakyat Gumi Sasak.

Datu Perigi disarankan mengadakan Gawe Mangajengan dan dalam gawe tersebut harus disertai dengan pagelaran wayang kulit.

Ada beberapa lakon yang terdapat pada wayang kulit.

Ada Amir Hamzah adalah paman Nabi Muhammad SAW, yang memperjuangkan agama Islam waktu itu. Amir Hamzah dijadikan tokoh sentral dalam pewayangan Serat Menak Sasak.

Nama lain dari Amir Hamzah dalam pewayangan adalah Wong Agung, Jayeng Rane, Wong Menak, Ambiyah, Sang Menak Jayeng Murti dan lain-lain.

Satu hal yang perlu diketahui menurut penjelasan dalang Ki Lalu Jaye cerita pewayangan Serat Menak Sasak adalah cerita yang dirilis sebelum kelahiran baginda Rasulullah SAW hingga menjelang kelahirannya.

Setelah itu tidak boleh lagi ada cerita yang dirilis, apa lagi menyangkut tentang Nabi.

Jadi segala lakon yang dituturkan dalam wayang Serat Menak adalah lakon tokoh sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB