Mengenal Maen Jaran, Tradisi Pacuan Kuda Sumbawa

01 Februari 2022 22:00

GenPI.co Ntb - Suku Samawa adalah penyebutan untuk suku Sumbawa yang menghuni wilayah barat dan tengah Pulau Sumbawa.

Suku Samawa sendiri, tinggal di dua kabupatan yakni Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Suku Sumbawa menyebut diri, sebagai Tau Samawa atau orang Samawa dengan menggunakan bahasa daerah Samawa.

Tinggal di dua wilayah, suku ini memilki beragam kebudayaan. Satu di antaranya pacuan kuda atau disebut maen Jaran.

Maen Jaran sudah ada sejak kolonial Belanda dan hingga detik ini masih dipegang teguh masyarakat Sumbawa.

Maen Jaran, akan dilakukan setelah musim panen yang menjadikan cerminan rasa syukur.

Joki permainan ini, adalah anak kecil yang masih 9 hingga 12 tahun. Maen Jaran sebagai atraksi hiburan.

Selain itu, juga menjadi ajang untuk meningkatkan harga jual pada kuda ketika menjuarai permainan.

Sebagai sebuah permainan yang berkembang di tengah masyarakat Sumbawa, maen jaran mengandung nilai filosofis.

Nilai tersebut antara lain, kerja keras dan sportivitas dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kerja keras tercermin pada semangat joki, dan kuda untuk berlari sekencang-kencangnya.

Tanpa semangat dan kerja keras, tentu mustahil kuda pacu bisa tangkas dan berlari kencang.

Sementara itu, nilai sportivitas tercermin pada sikap para joki yang tidak berbuat curang.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB