Baju Adat Rimpu Mbojo Bima, Simbol Pengaruh Islam

22 Januari 2022 18:00

GenPI.co Ntb - Baju adat Rimpu adalah pakaian adat berasal suku Mbojo di Bima.

Rimpu merupakan pemakaian sarung yang dibuat melingkar di kepala dan terlihat matanya saja.

Pakaian adat Rimpu digunakan wanita Mbojo yang menggambarkan kuatnya pengaruh Islam terhadap masyarakat.

Cara menggunakan, menggunakan 2 lembar kain sarung untuk menutup tubuh sebagai aurat di ajaran agama Islam.

Tradisi menggunakan pakaian adat Rimpu, bersamaan dengan hadirnya ajaran Islam yang masuk ke Bima.

Hal itu, ditandai dengan kehadiran pedagang Islam yang lebih didominasi oleh perempuan Arab

Sehingga menjadikan perempuan di Bima menjadi terinspirasi untuk menggunakannya.

Dengan demikian Rimpu, dijadikan sebagai pakaian adat yang memberikan ciri khas itu masyarakat Bima.

Rimpu mempunyai bentuk yang sama dengan mukena, yaitu bagian satu untuk kepala dan satunya untuk menutupi aurat bawah.

Model baju adat Rimpu, adalah bentuk akulturasi budaya Melayu dan Bima.

Berikut ini beberapa jenis Rimpu yang sering digunakan para perempuan Bima menutup auratnya:

Rimpu Colo
Pakaian adat jenis Rimpu Colo, adalah sarung khas atau tembe nggoli yang penggunaannya dengan dilingkarkan sebagai penutup kepala.

Dalam menggunakan Rimpu Colo tidak menutupi wajah perempuan.

Tembe Nggoli merupakan kain tenun Bima, yang dibuat menggunakan katun ataupun benang kapas.
Warnanya beraneka ragam mulai cerah atau bermotif, yang menjadikan ciri khas Bima dan biasanya digunakan para perempuan sudah menikah.

Rimpu Mpida
Berbeda dengan Rimpu Colo, Rimpu Mpida digunakan seorang perempuan dan menutup wajahnya kecuali pada bagian mata.

Pakaian jenis ini, memberikan simbol bahwa perempuan tersebut belum diperistri oleh laki-laki.

Dari kedua Rimpu yang mempunyai perbedaan dalam pemakaian. Maka hal itu sudah menjelaskan kepada masyarakat mengenai statusnya sebagai gadis atau sudah menjadi istri orang.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB