Mengenal Gegap Gempita Adat Dende Bunti Mone di Bima

01 Januari 2022 11:00

GenPI.co Ntb - Nusa Tenggara Barat memiliki berbagai adat, yang memberi warna dalam sisi kehidupan warganya.

Satu di antaranya ialah adat Dende Bunti Mone. Tradisi yang memberi warna dan gegap gempita.

Adat ini warisan leluhur masyarakat Bima, untuk yang ingin membina mahligai rumah tangga.

Adat ini ialah, pengantaran calon pengantin pria ke kediaman calon pengantin wanita.

Menjelang lafa atau akad nikah, calon pengantin pria berangkat dari rumah orang tuanya.

Berbusana sesuai status sosial, calon pengantin bersama rombongan (dende) menuju Uma Ruka.

Uma Ruka ialah, rumah yang disiapkan sebagai tempat rias calon pengantin wanita.

Para pengantar terdiri dari ulama, tokoh adat, sanak saudara dan kerabat.

Mereka para rombongan pengantar, juga memakai busana sesuai status sosialnya.

Rombongan dende, dimeriahkan zikir hadra yang diiringi musik arubana yang menggema.

Sesampainya di Uma Ruka, rombongan disambut tari Wura Bongi Monca.

Selain itu, atraksi berbagai jenis tarian rakyat juga disuguhkan.

Atraksi ini menambah semaraknya suasana di Uma Ruka, tempat pelaksanaan upacara lafa.

Setelah semua hadir, maka calon pengantin perempuan datang didampingi ompu panati dan sang ayah.

Maka setelah itu, prosesi akad nikah atau lafa dijalankan.

Upacara akad nikah adat Bima ini dimulai dengan pembacaan khutbah nikah.

Kemudian ditutup dengan do’a oleh lebe atau penghulu selaku pemuka agama.(berbagai sumber/*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB