GenPI.co Ntb - Mengangkat isu keamanan pangan, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menggandeng Yayasan Lembaga Kemanusiaan Masyarakat Pedesaan (YLKMP), Kurawal Foundation, dan Tempo Witness mengadakan diskusi jurnalis pangan rakyat.
Acara digelar di Bale Qolam, Kecamatan Tanjung mendorong supaya publikasi pangan dari Kabupaten Lotara dapat lebih intens.
Perwakilan KRKP Widya Situmeang menyayangkan minimnya informasi mengenai sambi khususnya. Karena tidak ada satu pun informasi yang dapat ditemukan pada platform google tentang Sambi.
“Ketika saya cari kok tak mendapat informasi yang detil soal sambi,” katanya, Kamis (16/12)
Sambi sebutan untuk tempat simpanan pangan dari Kabupaten Lotara. Sambi merupakan bagian dari sistem lumbung pangan masyarakat yang sarat dengan kearifan lokal.
Pengelolaannya memperhitungkan keadaan ke depan untuk mengantisipasi permasalahan, misalnya kelangkaan pangan dan bencana alam.
Publikasi tentang pangan di Lombok Utara sangat minim, padahal informasi tersebut penting untuk masyarakat
Berangkat dari hal tersebut, diskusi tersebut dirangkaikan dengan pelatihan jurnalistik yang difasilitasi oleh Mentor Tempo Witness, Suseno .
Direktur YLKMP Minardi menilai penting pelibatan anak muda sebagai penjaga Sambi. Ia juga mengatakan telah membuat rencana aksi dalam sektor pangan.
Dodik Sutikno, Jurnalis Rakyat Tempo Witnes menyampaikan belasan potensi bencana dapat terjadi sewaktu-waktu di Lombok Utara, jadi harus ada persiapan untuk menghadapi itu.
“Kita disini sekitar tahun 2018-2020 surplus padi, tapi juga surplus kemiskinan,” katanya.
Jangan sampai sambi yang dimiliki Kabupaten Lotara hanya menjadi cerita di kemudian hari.
Acara tersebut diikuti oleh pemuda dari lima kecamatan yang ada di KLU. Adapun tema yang diangkat adalah mengenai peran generasi muda penjaga Sambi di Kabupaten Lombok Utara.(*)