GenPI.co Ntb - Rencana pembangunan kereta gantung Rinjani mendapat sorotan tajam dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Eksekutif Daerah Walhi NTB Amri Nuryadi menilai proyek dengan anggaran sekitar 2,2 triliun tersebut akan merambah puluhan ribu pohon.
"Dalam satu hektare ada 400 pohon. Bayangkan, jika 100 hektare hutan yang dipakai, 40 ribu pohon habis ditebang," kata Amri kepada GenPI.co NTB, Sabtu (20/5).
Menurut dia, perambahan hutan akan terjadi sekalipun kereta gantung nantinya dibangun di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
"Kabarnya, di sana tidak hanya ada tiang pancang, tetapi juga dibangun jalan dan resort yang tentunya mengubah fungsi kawasan hutan," jelas Amri.
Amri menilai klaim tidak akan merusak hutan hanya untuk mengakali publik, terutama warga terdampak.
Menurut Amri, alih fungsi kawasan hutan ke destinasi pariwisata yang menggunakan teknologi tinggi juga bisa menggangu ekosistem.
"Untuk apa melihat dari sisi ekonomi, tetapi menghancurkan lingkungan kehidupan?" tegas Amri.
Dia menyebut kondisi hutan di NTB saat ini sudah kritis. Walhi tidak pengin laju kerusakan hutan ditambah pembangunan kereta gantung.
"Kesimpulannya, sikap kami tegas menolak. Kita tidak bisa bayangkan keanekaragaman hayati hancur," ucap Amri. (*)