Tim Lombok FC Sudah Oke, Nantikan Kejutannya di Liga 3 NTB

25 Juli 2022 16:00

GenPI.co Ntb - Lombok FC telah memiliki skuad utama yang komplet, terdiri dari 25 pemain.

Mereka dilatih oleh Head Coach Jessie Mustamu, pelatih yang sebelumnya adalah legenda klub sepakbola PSIS Semarang.

Dalam melaksanakan tugas kepelatihannya, Jessie Mustamu akan dibantu oleh Asisten Pelatih Coach Viktor Simon Badawi, mantan asisten pelatih PON Kaltim yang menggantikan Asisten Pelatih S. Margono yang sebelumnya mengundurkan diri.

BACA JUGA:  Alasan Bambang Kristiono Jadikan Rannya Presiden Lombok FC

Untuk Coach Fabio Oliveira, pelatih asal Brazil itu menurut Chief Executive Officer (CEO) Lombok FC, Rannya Agustyra Kristiono sekarang dipercaya berada di Manajemen Lombok FC sebagai Direktur Teknik Klub.

"Saya kira memang Coach Fabio passionnya di situ. Mengurusi pemain dan pelatih. Dan kelihatan sekali, beliau lebih enjoy sekarang,” ungkap Rannya.

BACA JUGA:  Ketak, Kerajinan Khas Warga Pulau Lombok yang Mendunia

Dara yang sedang merampungkan pendidikannya di Brunell University, London ini pun memastikan, evaluasi dan perbaikan, baik di manajemen, tim pelatih, maupun para pemain terus dilakukan Lombok FC sebelum gelaran Liga 3 NTB dimulai.

“Tujuannya tentu saja, dicapainya end result atau hasil akhir terbaik," kata Rannya.

BACA JUGA:  Pacuan Kuda di NTB Harus Gunakan Joki Cilik, Begini Alasannya

Untuk mematangkan starting eleven-nya, Lombok FC bahkan telah menyelenggarakan enam kali pertandingan persahabatan yang hasilnya menunjukan trend positif.

Hal tersebut menandakan tim pelatih sudah semakin paham pemain-pemain mana yang harus berposisi dimana. Dan ada beberapa pemain yang ternyata harus pindah posisi seperti Nanda Juanda yang semula striker murni, sekarang menjadi gelandang serang.

"Saya merasa, di sisa waktu persiapan yang ada, Lombok FC akan semakin matang, padu, dan mampu mewujudkan ekspektasi-ekspektasinya,” imbuh Rannya.

Beberapa kejadian yang tidak diharapkan memang sempat mewarnai sejumlah laga uji coba dan pertandingan persahabatan. Seperti terjadinya keributan-keributan di lapangan.

Hal tersebut, kata Rannya, telah dievaluasi dan dikoreksi manajemen. Sehingga tidak boleh terjadi lagi.

“Para pelatih dan pemain harus lebih mampu menahan diri, cool, dan bertindak profesional. Nggak boleh kasar dan ugal-ugalan,” tandas Rannya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB