GenPI.co Ntb - Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diklaim melandai.
Meski begitu, pasar hewan belum dibuka oleh dinas setempat.
Dari 12 kecamatan yang awalnya terjangkit PMK, kini tersisa tinggal 3 kecamatan saja yang masih terdapat kasus tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Loteng M Taufikurahman mengatakan, kecamatan yang masih terpapar PMK tersebar di Praya Barat, Jonggat dan Pujut.
Die menjelaskan, melandainya PMK tidak terlepas dari kerja sama dinas dengan pihak desa yang secara insentif membantu pengobatan.
"Total kasus hingga saat ini sekitar 3.600 yang tersebar di tiga kecamatan itu. Perhari rerata 470 kasus," katanya, kepada GenPi.co NTB Selasa (19/7).
Meski PMK di Loteng melandai, dia menegaskan bahwa belum dalam kategori aman.
"Pasar hewan belum kami buka karena memang belum ada izin juga dari Satgas PMK Provinsi NTB," ujarnya.
Untuk capaian vaksin sendiri sejauh ini sudah 2.300 dosis menyasar hewan berupa sapi yang belum pernah terjangkit PMK.
"Capaian vaksin di Loteng merupakan paling tinggi di NTB," akunya.
Meski begitu, pihaknya akan terus menyasar wilayah yang bebas PMK demi menggencarkan vaksinasi.
"Masih banyak wilayah yang bebas PMK dan kami akan masuk ke sana untuk memberikan vaksin," jelasnya.(*)