GenPI.co Ntb - Anggota DPRD Provinsi NTB Najamuddin Moestofa kian risih dengan tudingan dia yang membuat heboh urusan utang antara Ketua PKB NTB Lalu Hadrian Irfani dengan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Politisi Udayana ini pun kembali menegaskan semua terbuka karena dari pernyataan Gubernur NTB sendiri.
Najam menceritakan, awalnya tidak ingin mengungkit persoalan tersebut.
Hanya saja, Gubernur NTB yang membahas hal tersebut di Grup WA, termasuk kemudian di media massa.
Maka dirinya pun merasa memiliki tanggung jawab untuk meluruskan apa yang diungkap orang nomor satu di NTB itu.
"Sudah 4 tahun saya berusaha menyembunyikan masalah ini. Saya pun kaget ketika Bang Zul mengungkit persoalan ini disalah satu grup WhatsApp," katanya kepada GenPi.co NTB Selasa (18/7).
Najam kembali mengulang, mengenai surat kuasa yang berseliweran di media sosial, dia mengaku dirinya tidak pernah menyebarkan, apalagi memberikan izin untuk orang menyebarkan surat tersebut.
"Kalau mengirimkan iya. Siapa saja yang meminta surat kuasa itu ya saya kirimkan. Tapi tidak pernah memberi izin untuk menyebarkan," ujarnya.
Politisi PAN ini mengibaratkan seperti meminjamkan orang pisau. Kemudian dia tidak tahu apakah pisau itu digunakan untuk menyembelih hewan atau manusia.
"Silahkan saja buktikan, apakah saya yang pernah mengizinkan menyebarkan. Kalaupun ada yang mengaku saya mengizinkan mana buktinya," tegasnya.
Najam, asap ini bermula dari Gubernur, bukan dari dirinya. Dia hanya memiliki tugas untuk menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi karena persoalan ini sudah menjadi konsumsi publik.
Diberitakan sebelumnya, persoalan utang antara Gubernur NTB Zulkieflimasnyah ini berawla dari WA grup, kemudian berlanjut pada komentar di media massa.
Selanjutnya munculnya surat kuasa penagihan atas nama Zulkiflimansyah kepada Lalu Hadrian Irfani, penerima kuasa sendiri adalah Najamuddin Moestafa.(*)