Nyaris Jadi Perawat, Akhirnya Ikuti Jejak Ayah Masuk Tentara

12 Juli 2022 20:00

GenPI.co Ntb - Komandan Kodim 1620/Loteng Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan merupakan anak pertama dari pasangan Nengah Liun Tangkas dan Wayan Sriasih.

Ayahnya merupakan pensiunan TNI Angkatan Darat (AD) dan ibunya pensiunan guru SD. Ayahnya sempat bertugas cukup lama di Gebang Mataram.

Pria kelahiran Kabupaten Bangli, Provinsi Bali 28 Oktober 1980 itu pernah menempuh pendidikan SD dan SMP di Mataram karena mengikuti sang ayah tugas di Gebang.

BACA JUGA:  Pariwisata NTB Terancam, Kenaikan Tiket Pesawat Butuh Intervensi

Sebelum menjadi tentara, Putu Tangkas sempat kuliah disalah satu perguruan tinggi pariwisata mengambil jurusan perhotelan.

Bahkan, dia juga sempat mengikuti tes akademi perawat namun tidak lulus.

BACA JUGA:  Pepadu, Film yang Mengangkat Tradisi Masyarakat Lombok

"Saat itu sebenarnya saya mau daftar jadi tentara namun belum cukup umur. Jadinya sempat kuliah dulu meski tidak sampai selesai," katanya kepada GenPi.co NTB Selasa (12/7).

Akhirnya, pada tahun 1999 dia mencoba peruntungan untuk mengikuti jejak sang ayah menjadi tentara di akademi militer. Saat itu tesnya gabungan dengan Akabri dan dia tidak tahu bakal menjadi TNI atau polisi.

BACA JUGA:  Kisah Pathul Bahri, Anak Petani yang Kini Jadi Bupati Loteng

"Saat pertama mengikuti seleksi saya langsung lulus TNI. Mungkin ini jalan yang terbaik bagi saya setelah sebelumnya tidak lulus akademi perawat," ujarnya.

Dia mengaku, orang tuanya tidak pernah memaksa untuk menjadi seorang tentara. Bahkan, saat mengikuti tes, dia berjuang seorang diri diiringi restu dan doa orang tua tentunya.

Setelah lulus Akademi Militer (Akmil) pada 2002, pria yang hobi olahraga itu langsung ditugaskan selama 1 tahun di daerah rawan konflik atau perbatasan, tepatnya di Maluku Utara.

Setelah itu, berpindah tugas ke beberapa tempat. Di antaranya, Batalyon Infanteri 743 Markas Halmahera, Kodam Udayana, Batalyon 407 Tegal Jawa Tengah dan menjadi guru militer di pusat pendidikan Infanteri Bandung, Jawa Barat.

Di 2016, mengikuti tes Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Angkatan Darat. Setelah itu, dia menjadi Komandan Batalyon di Kupang, NTT pada 2018.

Mantan atlet takraw itu pindah ke Bali pada 2091 menjadi pembina tentara yang baru lulus kejuruan Infanteri.

Pada November 2020, suami dari Ni Made Caesarini Darmayana Putri itu dilantik menjadi Dandim Loteng.

Sejak menjabat sebagai Dandim Loteng, banyak hal berkesan yang didapatkan. Terlebih, sebelumnya pernah tinggal di Lombok. Menurutnya, budaya masyarakat Bali dengan Lombok tidak jauh berbeda.

"Di Lombok ini serasa rumah sendiri. Saya sangat nyaman dan mudah beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakatnya," jelasnya.

Hal yang berkesan lainnya bagi ayah satu anak itu adalah ketika ikut berjuang untuk pembangunan Sirkuit Mandalika.

"Saat proses pembangunan sirkuit Mandalika hingga digelarnya berbagai event, saya banyak belajar bagaimana memahami kondisi sosial masyarakat dan berbagai macam tantangan," akunya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB