MotoGP Ada Kalkulasi Bisnis, Dubes Turki : Uang Tak Kenal Kasihan

12 Juli 2022 11:00

GenPI.co Ntb - Masukan mengenai MotoGP Mandalika oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mendapat beragam komentar.

Putra NTB ini memiliki alasan perlu mengemukakan hal itu. Dia pun memiliki sejumlah contoh. Sirkuit Mandalika di Pulau Lombok harus belajar dari pengalaman tersebut.

Tahun 1999, Mahathir Mohamad, membawa Sirkuit Formula 1 ke Sepang. Semua harapan orang Malaysia tertumpu ke sirkuit itu.

BACA JUGA:  Baru Menjabat Kapolres, Begini Langkah Penanganan PMK di Mataram

'Mungkin mirip perasaan orang Lombok pada saat ini," katanya.

Beberapa tahun awal keyakinan itu masih menyala dan sebagian memang terbukti. Tapi tahun 2018 lalu, setelah mengkalkulasi ulang untung ruginya, akhirnya sirkuit Sepang mundur dari rangkaian Formula 1.

BACA JUGA:  Kerisauan Dubes Turki Pada MotoGP Lombok, Begini Penjelasannya

Hal serupa juga terjadi di Istanbul, Turki, ada sirkuit Formula 1, yang tahun 2020 lalu dinobatkan sebagai sirkuit F1 terbaik. Tahun 2021 ini kembali menjadi penyelenggara.

"Saya berkesempatan nonton di podium VIP, bukan karena saya mampu beli tiket dan juga bukan karena saya suka nonton balapan," ucapnya.

BACA JUGA:  Gubernur NTB Sebut Jatah Preman, Kasta NTB : Buktikan Siapa Itu!

"Kebetulan saja pemilik sirkuitnya itu adalah sahabat dan teman diskusi saya yang mengirimkan undangan gratis," sambungnya.

Hingar bingar soal F1 ini di Turki mulai dua atau tiga hari sebelum hari H, lalu berlanjut dengan hingar binger hasil kompetisi sampai dua hari setelahnya.

"Setelah itu, tidak ada orang bicara mengenai F1 lagi," ucapnya

Beruntungnya, lanjut putra asli Kabupaten Lombok Tengah ini, infrastruktur bisnis dan pariwisata di Istanbul dan Turki itu sangat siap untuk menyerap kunjungan wisatawan yang datang ke sirkuit F1, sehingga berkah F1 bisa diambil secara maksimal.

"Ketersediaan akomodasi dan variasi atraksi wisata yang berlimpah dipastikan mampu membuat penonton untuk menghabiskan waktu dan uang lebih banyak di Istanbul saat sebelum dan sesudah gelaran F1," urainya.

Lebih lanjut, seperti halnya dengan Formula 1, MotoGP adalah kegiatan musiman. Tidak akan berlangsung 365 hari dalam setahun.

Tiap tahun juga dikaji ulang oleh penyelenggaranya dengan pertimbangan yang sepenuhnya pada urusan bisnis.

"Mereka akan tetap gunakan Mandalika kalau hitungan bisnisnya masuk. Jika tidak, ya maaf saja, uang tidak punya belas kasihan," tegasnya.

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB