GenPI.co Ntb - Sekolah dengan kondisi rusak parah cukup banyak di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Bahkan, beberapa di antaranya baru-baru ini ambruk karena kondisi yang sudah lapuk.
Minimnya anggaran perbaikan terhadap bangunan sekolah juga menjadi faktor tidak tersentuhnya beberapa sekolah yang berangsur lapuk di makan usia.
Sekda Loteng Lalu Firman Wijaya mengatakan, sejauh ini Pemkab Loteng hanya mengandalkan transfer pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk memperbaiki sekolah rusak.
Dia mengaku, kerusakan SDN Bilebante belum lama ini menjadi atensi Pemkab Loteng. Namun, minimnya anggaran membuat infrastruktur pendidikan belum bisa dilakukan secara maksimal.
"Kami sudah koordinasi dengan Disdik dan kami akan mendorong DAK sebagai salah satu sumber rehab terhadap sekolah," katanya kepada GenPi.co NTB Senin (6/6).
Untuk permasalahan SDN Bilebante setelah ditelusuri sudah ada tempat bagi anak-anak untuk kegiatan proses belajar mengajar.
"Sekolah ini punya ruangan alternatif untuk digunakan sementara menjadi ruang kelas," ujarnya.
Ditekankan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum bisa digunakan membangun fasilitas sekolah karena jumlahnya sangat terbatas.
Firman tidak bisa membeberkan secara detail berapa DAK yang digelontorkan untuk pembangunan sekolah rusak.
Ke depan pihaknya terus berupaya maksimal agar pembangunan sekolah ini bisa terus berjalan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.(*)