Selakaran, Tradisi Mengirim Doa Selamat Jemaah Haji

30 Mei 2022 12:00

GenPI.co Ntb - Baik sebelum maupun saat sedang melakukan ibadah haji, ada tradisi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat suku Sasak.

Sebelum berangkat, Calon Jemaah Haji (CJH) akan membuka rumahnya untuk dikunjungi warga sekitar.

Ziarah haji memiliki filosofi yang cukup dalam, baik bagi CJH maupun para tamunya yang berziarah.

BACA JUGA:  Antisipasi PMK, Polda NTB Pantau Lalu Lintas Ternak di NTB

Mereka tidak hanya hadir untuk mengucapkan kata selamat dan mendoakan CJH, namun juga memberi kesempatan bagi CJH dan peziarah untuk saling memaafkan.

Saat berziarah, pengunjung biasanya memberikan tambahan saku kepada CJH. Hal itu sebagai tanda suka cita atas perjalanan CJH.

BACA JUGA:  Awalnya Sakit, Dapat Kabar Berangkat ke Makkah, Langsung Sembuh

Di masa lampau, ketika transportasi masih menggunakan jalur laut, maka keberangkatan haji membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sehingga, masyarakat biasanya rutin menggelar selakaran pada malam harinya untuk mendoakan keselamatan CJH.

BACA JUGA:  9 CJH Loteng Tak Lakukan Konfirmasi

Selakaran ini adalah melantunkan zikir dan sholawat Nabi Muhammad secara bersama-sama, sambil berdiri, dan membentuk lingkaran.

Mereka mendoakan para jamaah supaya tetap sehat selama ibadah haji. Selakaran ini, biasanya, semakin intensif dilakukan ketika ada kabar yang menimpa CJH.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB