Begini Cerita Desa Besari yang Bikin Merinding

26 Mei 2022 22:00

GenPI.co Ntb - Meskipun Desa Besari telah hilang dari Kabupaten Lombok Utara (Lotara), namun desa tersebut sering muncul dan menunjukkan wujud kepada orang luar desa yang berada di sana.

Pemangku Adat Dusun Kertaraharja, Amiq Kholid mengatakan, saat gempa Lombok 2018, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Jawa Barat membentuk posko di pintu masuk Air Terjun Kerta Gangga yang berada sangat dekat di lokasi Desa Besari.

Relawan gempa melayani pengobatan untuk masyarakat.

BACA JUGA:  Cegah PMK, Distan Mataram Semprot Kandang Ternak

"Anehnya banyak warga datang berobat jam 2 dini hari sampai subuh," ceritanya. 

Pasien-pasien yang berobat di sana justru sangat asing dan bukan berasal dari Desa Ganggelang. 

BACA JUGA:  Ombudsman NTB Ingatkan Sekolah Tak Lakukan Pungli

Keesokan harinya saat dokter melihat catatan nama pasien, nama pada catatan tersebut justru menghilang sendiri.

Tim dokter dan tentara yang bertugas di posko relawan sangat heran atas kejadian tersebut.

BACA JUGA:  Ini Kisah Desa Besari yang Hilang di Kabupaten Lotara

Beberapa hari berselang, posko relawan tersebut mendapat telepon dari Jakarta karena ada komplain tidak melayani penduduk Desa Genggelang untuk berobat. Itu membuat tentara yang bertugas mendatangi Kepala Desa Genggelang.

"Dua tentara yang bertugas di posko bertanya, kok ada komplain mereka tidak melayani masyarakat. Padahal setiap dini hari banyak masyarakat berobat," ujarnya.

Saat Kepala Desa Genggelang bertanya, masyarakat mana yang berobat, para relawan posko kesehatan tersebut menyebut nama  Desa Besari. Ini tentu menjadi keanehan karena desa itu tidak ada secara nyata.

Ada juga cerita penjual tikar yang pertama kali masuk ke Desa Besari dan mendapatkan keuntungan besar.

Jualannya habis terjual. Namun keesokan hari akan berdagang ke sana, dia menjumpai seorang penduduk Desa Genggelang.

"Warga tanya pedagang itu mau ke mana, kemudian dijawab mau ke Besari. Warga langsung menjelaskan tidak ada desa di sana," katanya.

Seketika itu pedagang itu sadar. Desa yang sebelumnya dilihat berubah menjadi hutan.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB