Ini Kisah Desa Besari yang Hilang di Kabupaten Lotara

26 Mei 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Tim ekspedisi dari Lembaga Kajian dan Politik M16 terus berjalan. Tim turun untuk mencari tahu salah satu desa di Pulau Lombok, namanya Desa Besari.

Desa Besari dipercaya berada di Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara (Lotara). Desa dan penduduknya diyakini berpindah alam ke alam gaib.

Pemangku Adat Dusun Kertaraharja, Amiq Kholid mengatakan, asal usul hilangnya Desa Besari pada akhir abad ke 17.

BACA JUGA:  Gubernur NTB Kumpul Bersama Kepala Dinas di Pulau Moyo, Ada Apa?

Saat itu Kerajaan Karangasem telah berhasil menaklukkan Mataram dengan mendirikan pusat kerajaan di Cakranegara Mataram.

Raja melihat Kerajaan Besari sangat makmur dengan penduduk berniaga dan bertani.

BACA JUGA:  Ombudsman NTB Ingatkan Sekolah Tak Lakukan Pungli

Mereka kemudian menawarkan kerjasama. Namun Datu (Raja) Besari menolak tawaran tersebut, karena berpikir tidak menguntungkan bagi Kedatuan Besari.

Raja Karangasem mengutus sebagian besar prajurit untuk menginvasi Besari.

BACA JUGA:  Cegah PMK, Distan Mataram Semprot Kandang Ternak

"Kemudian Datu Besari mengirim 100 hingga 200 prajurit untuk ke daerah pintu masuk kedatuan untuk bernegosiasi dengan Karangasem agar tidak terjadi pertumpahan darah," kata Amiq Kholid melalui rilis yang diterima GenPI.co NTB.

Tawaran perdamaian ditolak oleh Karangasem. Akhirnya, Datu Besari memerintahkan seluruh penduduk agar berkumpul membawa ternak mereka ke Kedaton.

"Saat semua kumpul, datu mengambil batok kelapa diisi air dan didoakan. Kemudian air tersebut digunakan untuk menyirami seluruh Kedatuan tersebut. Dengan kehendak Allah SWT Kedatuan Besari hilang dan berubah menjadi hutan," ujarnya.

Sejak saat itu Desa Besari menghilang. Para prajurit yang sebelumnya berada di luar bersedih karena mereka ditinggalkan. Namun suara misterius dari bekas Kedatuan Besari muncul menasehati prajurit.

"Suara itu muncul, mengatakan jika semua orang ikut hilang, siapa yang akan menceritakan kisah ini ke generasi berikutnya," kata Amiq Kholid.

Dari kejadian tersebut, hingga saat ini secara turun temurun kisah hilangnya Desa Besari menjadi cerita masyarakat setempat.

Amiq Kholid juga mendirikan sebuah museum yang diberi nama Museum Desa Genggelang. Di sana, beberapa benda peninggalan Kedatuan Besari dapat dijumpai.

Benda-benda tersebut berupa rompi raja Besari hingga lampu minyak. Di sana juga ada lontar yang mengisahkan kedatuan pertama di Lombok dan peta batas wilayah kedatuan.

Ada juga tempat tinta yang digunakan Carik (sekretaris negara), alat khitan zaman dulu, gelang, aneka piring dan lainnya.

"Ada juga papan Warige untuk ilmu astronomi atau perbintangan zaman dulu," ujarnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB