Antisipasi PMK, Mataram Atur Masuknya Daging Impor

22 Mei 2022 11:00

GenPI.co Ntb - Pemkot Mataram telah mengatur rute pengiriman daging sapi beku impor dari pelabuhan di Jakarta langsung ke Lombok sebagai upaya antisipasi penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Pemasukan daging impor masih kita bolehkan, asalkan pengiriman langsung dari pelabuhan di Jakarta ke Lombok. Tidak melalui daratan Jawa Timur," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli dilansir dari Antara.

Dikatakan, pengiriman daging impor dimaksudkan memenuhi permintaan masyarakat yang saat ini terus meningkat karena tingginya kebutuhan untuk berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

BACA JUGA:  Distan Mataram Pantau Daging Beku Dijual Tak Sesuai Standar

"Jadi, para pengusaha menyesuaikan bahkan tahu titik-titik dimana dia akan disetop kalau tidak mengikuti rute yang ditetapkan dan mereka tentu tidak mau rugi sehingga mereka ikuti rute sesuai ketentuan agar daging impor mereka bisa masuk," katanya.

Untuk pengawasan, lanjutnya, pemasukan daging sapi beku impor termasuk ayam beku, Distan bekerja sama dengan Balai Karantina yang ada di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.

BACA JUGA:  Begini Cara Memasak Daging Sapi yang Tepat

"Intinya, pengiriman daging sapi impor, daging ayam beku bahkan DOC ayaman broiler masih tetap berjalan normal asalkan pengirimannya tidak melalui dataran Jawa Timur," katanya.

Mutawalli sebelumnya mengatakan, pihaknya kembali menambah kuota pemasukan daging impor sebanyak 28 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setelah Idul Fitri karena permintaan meningkat.

BACA JUGA:  Wabah PMK, Harga Daging Terpantau Normal

"Lama tidak berkegiatan, kondisi kegiatan sosial masyarakat saat ini seperti balas dendam sehingga permintaan daging masih tinggi," katanya.

Apalagi, setelah adanya kebijakan pemerintah untuk pemberangkatan jemaah calon haji musim haji 2022. Hal itu juga akan mempengaruhi permintaan daging untuk berbagai kegiatan.

"Tradisi kita di Lombok, sebelum berangkat jemaah calon haji akan melakukan 'roah' atau selamatan dirangkaikan dengan zikir dan doa serta makan-makan," katanya.(*)

 

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB