GenPI.co Ntb - Mewabahnya virus penyakit mulut dan kaki (PKM) pada hewan ternak sapi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengharuskan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Loteng menutup sementara pasar hewan.
Dinas setempat menutup pasar hewan mulai Minggu ini secara permanen selama 3 pekan ke depan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran PMK yang meresahkan peternak sejak beberapa minggu terakhir.
Kepala Dispertanak Loteng M. Taufiqurrahman mengatakan, selama penutupan dilakukan, pihaknya akan tetap melakukan evaluasi.
"Yang kami tutup adalah dua pasar yakni, pasar hewan Gerantung dan Barabali," katanya, kepada GenPi.co NTB, Senin (16/5).
Untuk mengantisipasi adanya penolakan dari pedagang, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak, terutama pihak kepala desa di sekitar pasar.
"Hal itu kami lakukan agar tidak ada pedagang yang berjualan di area pasar hewan, terutama pada saat hari pasaran," ujarnya.
Ditegaskan bahwa Minggu ini petugas dari Dispertanak kembali keliling desa untuk sosialisasi mengenai penutupan pasar hewan.
Dijelaskan, kondisi per-14 Mei 2022, di Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah sedikitnya ada 256 ekor terpapar PMK.
"Dari jumlah itu, 147 ekor sembuh dan 109 ekor sakit atau proses pengobatan," jelasnya.
Sementara, di Kecamatan Jonggat sedikitnya ada 57 ekor terpapar PMK. Dari jumlah itu 9 ekor sembuh dan 48 ekor sakit atau proses pengobatan.
Total kasus PMK di Loteng per-14 Mei sebanyak 313 ekor. Dengan rincian 156 ekor sembuh dan 157 ekor sakit.
"Per-15 Mei belum ada laporan penambahan kasus. Sapi yang terpapar juga belum ada yang ditemui mati," ungkapnya.(*)